Yuk membelajarkan diri melalui pengalaman asyik Outbound/ penjelajahan asyik.


Provider Gokil nan Kreatif (Catatan IFF 2017 hari ke-1)

Kenapa  para provider experiential learning/ outbound ini saya bilang gokil sekaligus kreatif? karena mereka bikin acara yang juga inspiratif. Ya, IFF 2017 sudah berlangsung dengan sukses dipesertai lebih dari 100 orang Fasel (Fasilitator Experiential Learning). Apa itu IFF? Indonesian Fasel Festival.
Ceritanya adalah AELI (Asosiasi Experiential Learning) DPD DKI Jakarta, DPD banten, dan DPD Jawa Barat, berkolaborasi bikin event ini. Oh ya, tahun 2016 lalu juga terjadi lho, IFF ini, saat itu bertempat di Jakarta selaku tuan rumah.
Para pemilik / pemimpin provider rela dijungkirbalikkan  seorang Fasel
dalam ice breaking sesi obrolan ELPreneur Indonesia.

Nah, kebetulan saya ikut hadir di arena IFF 2017 ini yang dipusatkan di Bale Bambu (Resto) Ciwidey, Bandung, Jawa Barat, pada hari Selasa-rabu, 19-20 Desember 2017. Ada beberapa latar belakang menarik yang menyebabkan keterjadian acara ini, semisal bagaimana para provider kadang kesulitan mencari partner fasel (berkualitas) untuk mengisi suatu program pelatihan/ EL/ outbound. Latar yang lain adalah kebutuhan para Fasel freelancer untuk meningkatkan kapasitas kompetensi dirinya, selain tentu saja kebutuhan untuk berjejaring sesama Fasel.
Lalu latar depannya apa sih? sehingga 30an provider rela menyeponsori acara "megah" ini, pun peserta masih mengiur 99 ribu untuk ikut acara ini. Harapannya sih, para fasel bisa terinspirasi untuk selalu mengembangkan dirinya. Lalu, provider juga ingin menjalin relasi lebih erat dengan makin mengenal profil-profil fasel, sehingga ke depannya, makin memudahkan kerjasama.
Eh, kerjasama gimana sih maksudnya. Singkatnya tuh gini. Provider dapat "job" pelatihan/ program, kan perlu fasilitator tuh. Nah, biasanya staf tetap sebuah provider itu terbatas, sehingga (lebih) banyak diperlukan staf freelancer/ paruh waktu. Di sisi lain, para Fasel ini perlu "pekerjaan" juga khan? kerjaan dari siapa? ya dari para provider ini lah. Jadi simbiosis mutualisme gitu; saling memerlukan.

Maka, saya juga hadir di festival gokil ini dengan salah satu misi memerkenalkan eksotika Pesisir Pantura BREBES yang ternyata layak dijadikan destinasi berbagai program experiential learning. seberapa serunya Brebes yang selama ini dikenal dengan bawang merah dan telur asin tersebut? nih.. bocorannyaada di  eksotika BREBES. Jadi, ayo para provider, segera bondong-bondongilah Brebes dengan program-program klienmu.

lanjut ya... cukup promosinya, he he he...

Ada yang menyebut, IFF ini ajangnya para Provider mengapresiasi dan meng-gatheringkan para Fasel yang sudah kerap membantu mereka berprogram; seru ya, iya lah, ini tadi yang saya sebut dengan gokil. Bukannya para provider itu gontok-gontokan, namun justru kolaborasi kerjasama memuliakan fasel.... wow...

Sudah makin penasaran gimana suasana IFF 2017 lalu, yuk disegerai.
Lho, apa ini? apa hubungannya dengan provider/ fasel?
Oh, ini Pempek saya yang disantap saat perjalanan dari Brebes ke Bandung, itu saja sih, he he he...
Kebetulan kami jualan pempek juga, siapa tahu mau pesan.

Antusiasme peserta; walau di luar dingin gegara gerimis, namun di dalam makin menghangat

Mantap, masih muda, jadi ketua panitia IFF 2017 pula; selamat ya Bang Edo.

Ah, gaya Kabid Humas DPP AELI ini memang asyik nian, iya dak Bang Sofyan Hadi?

Dude sang MC (Kiri) mendaulat 3 Ketua DPD inisiator IFF.
kang Widhie dari Jabar, Kang Yuda dari Banten, dan Kang Eka dari Jakarta.

Ibu Sri, pemimpin LSP (Lembaga Sertifikasi Profesi) Pramindo
sedang memaparkan urgensi dan kemanfaatan Fasel yang bersertifikat.
Intinya, sertifikasi itu penting dan sangat berguna.

Bang Heydar berbagi inspirasi dalam materi Etiket Fasel

Kehangatan suasana pertemuan anggota EL Preneur Indonesia
yang adalah para pemilik/ pemimpin provider/ lembaga berbasis EL.
dari DKI Jakarta, Jabar, Banten, Kaltim, Padang, Batam, Yogyakarta, dan tentunya BREBES hadiiirrr... 

Sementara para provider ngobrol di aula, Para Fasel peserta IFF tak kalah seru ngerjain tugas kelompok di saung-saung.

no komen, pokokke makan malam yang nikmat

Kebersamaan dalam panggung hiburan dan api unggun, sekaligus unjuk potensi para fasel dalam membawakan dinamika.
Nah, hari pertama saja sudah seru nan gokil kreatif gini, apalagi hari keduanya ya.
yang penasaran, simak di sini saja ya, kebetulan sudah saya upload beberapa hari lalu.


Share:

3 komentar: